Politik Butuh Perempuan dan Laki-Laki: Mahasiswa KKN UHO Dorong Kesadaran Lewat Seminar Nasional

Desa Kasimpa Jaya, 22 Mei 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Halu Oleo (UHO) sukses menggelar Seminar Energi Nasional bertema “Bukan Tentang Satu Gender: Politik Butuh Laki-Laki dan Perempuan” di Kantor Kecamatan Desa Kasimpa Jaya. Acara ini menjadi sorotan masyarakat dengan dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari Sekretaris Desa, Babinsa, kepala dusun, RT, tokoh adat, hingga ibu-ibu dan masyarakat umum yang hadir dengan antusias.

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya keterlibatan kedua gender dalam politik dan pembangunan desa. Acara ini dibuka dengan laporan dari Ketua Panitia, Muhammad Syawal Ulyan Saputra, yang menyampaikan bahwa seminar ini bukan sekadar wacana, melainkan langkah nyata untuk membangun kesetaraan dan sinergi antar elemen masyarakat.

“Kami menyadari bahwa politik tidak hanya milik satu pihak. Baik laki-laki maupun perempuan punya peran yang sama pentingnya dalam menentukan arah pembangunan. Seminar ini kami hadirkan sebagai ruang edukasi dan refleksi bersama,” ujar Syawal dalam sambutannya.

Acara ini menghadirkan tiga pemateri utama yang memberikan perspektif tajam dan relevan:

  1. Laode Harlan Sadia, S.Ars. (Anggota DPR):
    Dalam materinya, beliau menekankan pentingnya keterwakilan gender dalam lembaga legislatif dan pengambilan keputusan. “Perempuan bukan pelengkap di dunia politik. Mereka adalah penggerak. Desa yang hebat dibangun dari kolaborasi, bukan dominasi,” tegasnya.
  2. Hamse, S.Pd., M.M. (Ketua Kesbangpol):
    Beliau membahas peran strategis pemerintah daerah dalam mendorong partisipasi politik inklusif. “Pemerintah harus jadi jembatan, bukan tembok. Seminar seperti ini membuktikan bahwa kesadaran bisa tumbuh dari desa,” ucapnya.
  3. La Tajudin, S.Pd. (Ketua KPU Muna Barat):
    Ia memaparkan pentingnya pendidikan politik sejak dini, termasuk bagi kaum perempuan sebagai pemilih maupun calon legislatif. “Kita butuh lebih banyak perempuan dalam ruang pemilu, bukan hanya sebagai pemilih, tapi juga pengambil kebijakan,” ujarnya.

Tak hanya itu, mahasiswa KKN juga turut mengundang perwakilan dari Polsek Tiworo Kepulauan dan Babinsa Desa Kasimpa Jaya, yang turut hadir untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan. Kehadiran mereka menjadi simbol kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan aparatur negara.

Menariknya, mayoritas peserta yang hadir adalah kaum perempuan. Ini memperkuat urgensi dan relevansi tema seminar yang menekankan politik inklusif lintas gender. Diskusi pun berlangsung hangat, dengan banyak peserta yang aktif bertanya dan memberikan pendapat terkait kondisi politik di lingkungan mereka.

Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa KKN MBKM UHO tidak hanya hadir sebagai pelaksana program kerja, tapi juga sebagai agen perubahan yang mendorong transformasi sosial dan politik dari desa.

“Kami berharap ini bukan akhir, tapi awal dari semangat baru untuk terus mengedukasi dan membangun desa bersama-sama,” tutup Syawal, ketua panitia seminar.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *